TUGAS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI,
BALITA
DOSEN PENGAMPU : SUDARTI, S. Pd.,
M. Kes
NAMA :
EVA YULIANA
NIM : 10150039
KELAS : A 7.1
PRODI
DIII KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
2012
ASKEB NEONATUS, BAYI, BALITA
“RESUSITASI PADA BAYI BARU LAHIR”
KASUS:
Seorang
ibu hamil yang pertama, melahirkan di BPM dengan umur kehamilan 40 minggu. Bayi
lahir tidak menangis, megap-megap dan warna kulit kebiruan. Jelaskan tindakan
yang dilakukan bidan jika menghadapi kasus tersebut.
SOLUSI:
Keputusan
resusitasi BBL dilakukan jika ditemui kasus seperti diatas yaitu bayi tidak
bernafas atau megap-megap. Maka langkah pertama yang kita lakukan yaitu:
TAHAP I. LANGKAH AWAL
Bila
bayi tidak bernafas atau megap-megap
-
Sambil melakukan langkah awal
→Beritahu
keluarga bayi perlu pertolongan nafas
→Minta 1 orang mendampingi ibu untuk
memberi dukungan moral, menjaga dan melaporkan
jika ada perdarahan
LANGKAH AWAL
1. Jaga
bayi tetap hangat
-
Letakkan bayi diatas kain yang
diletakkan diatas perut ibu
-
Bungkus dengan kain tersebut, potong
tali pusat
-
Pindahkan bayi ke meja resusitasi
Namun
jika belum terbiasa
-
Potong tali pusat diatas kain yang ada
dibawah perineum ibu
-
Letakkan bayi diatas kain 45 cm dari
perineum ibu
-
Bungkus bayi dengan kain tersebut
-
Pindahkan ke tempat resisutas
2. Atur
posisi bayi
-
Baringkan bayi telentang dengan kepala
dekat penolong
-
Ganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi
3. Isap
lendir
-
Gunakan alat pengisap De Lee
→Isap lendir
mulut-hidung
→Pengisapan saat alat ditarik
tidak pada waktu memasukkan
→Jangan melakukan
pengisapan terlalu dalam mulut 5cm, dalam hidung 3 cm
4. Keringkan
dan rangsang bayi
-
Mulai muka, kepala, tubuh dengan sedikit
tekanan dapat membantu bayi mulai nafas
-
Lakukan rangsangan taktil
→Menempuk/menyentil
telapak kaki
→Menngosok punggung,
dada, perut, tungkai dengan telapak tangan
5. Atur
kembali posisi kepala bayi dan bungkus
-
Ganti kain yang telah basah dengan kain
dibawahnya
-
Bungkus bayi dengan kain tersebut jangan
menutupi muka dan dada agar bisa memantau pernafasan bayi
-
Atur kembali posisi kepala sedikit
ekstensi
6. Lakukan
penilaian terhadap bayi
-
Lakukan penilaian apakah bayi bernafas
normal, tidak bernafas atau megap-megap
→bila bayi bernafas
normal, berikan bayi pada ibunya
Letakkan bayi di dada
ibu, selimuti keduanya untuk penghangatan kulit ke kulit, anjurkan bayi
disususi sambil dibelai
→bila tidak bernafas
atau megap-megap mulai lakukan ventilasi
TAHAP II. VENTILASI
VENTILASI
Tahapan
tindakan resusitasi untuk memasukkan sejumlah volume udara kedalam paru-paru
dengan tekan positif
-
membuka alveoli paru agar bayi bernafas spontan dan teratur
Langah-langkah
1. Pasang
sungkup
Sungkup
digunakan menutupi mulut, hidung dan dagu bayi.
2. Ventilasi
2 kali
-
Lakukan tiupan dengan tekanan 30 cm air
Tiupan awal sangat penting
→
membuka alveoli paru agar bayi bisa mulai bernafas dan menguji apakah jalan nafas bayi terbuka
-
lihat apakah dada bayi mengembang
→Jika dada bayi tidak mengembang
-Periksa
posisi kepala, pastikan kepala sudah ekstensi
-Periksa
posisis sungkup, pastikan tidak ada udara yang bocor
-Periksa
cairan atau lendir dimulut, bila ada cairan atau lendir dimilut lakukan
pengispan
→Jika
dada mengembang
-Tahap berikutnya
3. Ventilasi 20 kali dalam 30 detik
-
lakukan tiupan 20 kali dalam 30 detik dengan tekanan 20 cm air
-
pastikan dada mengembang
-
setelah 30 detik lakukan penilaian
Bayi
bernafas normal
→
hentikan ventilisasi dan pantau bayi, berikan asuhan pasca resusitasi
Bayi
belum bernafas normal atau megap-megap
→
lanjutkan ventilasi
4. Ventilasi
Setiap 30 detik
hentikan dan lakukan penilaian
-lanjutkan ventilasi
20x/30 detik ( tekanan 20 cm air )
-hentikan ventilasi
setiap 30 detik
-penilaian bayi :
bernafas, tidak bernafas atau megap-megap
Bernafas normal :
hentikan ventilasi, pantau bayi, berikan asuhan pasca resusitasi
Tidak
bernafas/megap-megap : ventilasi 20x/30 detik-penilaian/30 detik
5. Rujuk
bila bayi belum bernafas normal sesudah 2 menit
Keluarga-siapkan
rujukan-tetap resusitasi
6. Lanjutkan
ventilasi hentikan setelah 20 menit
-lanjutkan ventilasi
sampai 20 menit
-ventilasi sesudah 20
menit
Tidak berhasil → hentikan → tidak bernafas
normal lebih dari 20 menit resusitasi dapat mengakibatkan kerusakan otak,
kecacatan berat bahkan meninggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar